Tebar Pesona??? Bukan, tapi ini niiii:::
Berikut akan kita bahas tentang hukum ‘sebab – akibat’ oleh 2 golongan yang berbeda.
Cekidot…!
- Sebab- akibat, Menurut ahli Maksiat
Kaum atheis yang tidak mengenal Allah, menyandarkan pemenuhan kebutuhan dan peraihan cita- cita mereka kepada kemampuannya. Tidak ada istilah doa dalam kamus kehidupan mereka . berhasil menurut mereka, melulu dikarenakan kesigapan atau cermatnya perhitungan.
Begitu pun dengan kegagalan dan kecelakaan, terjadi lantaran keterbatasan kemampuan atau kecerobohan.
Sebagian lagi, sedikit ‘lebih mending’ dari mereka. Di saat kehidupan terasa lapang, nayaman dan menyenangkan, mereka cenderung lalai, tidak menjaga ketaatan, dan berlaku syirik. Namun jika tiba- tiba bahaya dan kesempitan terpampang di hadapan mata, serta- merta mereka meninggalkan sesembahan yang mereka gungkanselain Allah, kemudian berdoa dengan ikhlas memohon hanya kepada Allah.
Semoga kita tidak tergolong yang demikian.
- Sebab- akibat Menurut Mukmin yang Taat
Nah, ini dia. Perfect! Beginilah seharusnya kita.
Adapun orang mukmin memiliki sikap yang berbeda, bahkan berseberangan dengan itu semua. Bagi mereka, ‘tabungan’ kebaikan yang dijalani secara kontiniu dalam suka dan duka, adalah sebab dominan datangnya keberuntungan, dan terhindarnya mereka dari petaka. Mereka mengimani sabda Rasulullah:
“Kenalilah Allah di saat lapang, niscaya Allah akan mengenalimu di saat sempit.” (HR. Tirmidzi)
Menabung Kebaikan, Menuai Kemudahan
Rumus ini tidak hanya berlaku bagi para anbiya. Siapapun yang mengenal Allah dan menjaga hak- hakNya di saat aman, Allah akan mengenalnya di saat genting. Karen itulah seorang mukmin tidak pernah bosan mengumpulkan kebaikan. Dia sselalu menjaga pengabdiannya kepada Allah dalam segala kondisi; di saat suka dan duka, lapang dan sempit dan saat mudah maupun sulit. Rasulullah bersabda:
“Tidak kenyang- kenyangnya orang yang beriman dari mengumpulkan kebaikan, hingga dia berhenti di jannah.” (HR. Tirmidzi)
Alangkah indah nasihat nasihat sebagian ulama salaf:
“Jika kamu menyadari amalmu akan ditimbang baik dan buruknya, maka jangan remehkan kebaikan sekecil apapun. Karena kelak kamu akan melihat, yang sedikit itu akan membahagiakan dirimu. Dan jangan pula menganggap enteng keburukan sekecil apapun. Karena kelak akan kamu saksikan, bahwa yang sedikit itu akan membuatmu menyesal.
So,,,,, udah makin jelas bahwa ternyata apapun yang kita lakukan akan membuahkan hasil. Tinggal kita yang milih, pengen buah yang bagus atau yang busuk??
Mari banyak2 tebar kebaikan, bukan tebar PESONA! ^_^
(7/3san, dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment